MENULIS BUKU DARI KARYA ILMIAH
Pertemuan : 4
Resume : 4
Hari/Tanggal : Rabu, 26 Mei 2022
Tema : Membuat Buku dari Karya Ilmiah
Narasumber : Noralia Purwa Yunita, M.Pd.
Moderator : Helwiyah
Gelombang : 25
Membuat Buku dari Karya Ilmiah
Bagi sebagian orang, termasuk saya 😁, materi kali ini mungkin dianggap berat. Itu sebabnya, setelah mengikuti pemaparan materi, saya perlu waktu mengendapkannya di dalam pikiran saya. Saya perlu memahami terlebih dahulu apa yang akan saya tulis, sambil mengaduk-aduk kembali memori tentang proses penulisan skripsi saya 20 tahun lalu. Dan pepatah Jawa mengatakan alon-alon waton kelakon alias pelan-pelan asal jadilah resume ke-4. Mudah-mudahan ini bukan sekedar alasan untuk lambat atau menunda-nunda membuat resume ya 🙏.
Pertemuan ke-4 PBM PGRI yang dilaksanakan pada hari Rabu (25/05/2022) ini dibuka oleh moderator Ibu Helwiyah atau yang akrab disapa Bu Ewi. Moderator menyapa kami para peserta PBM PGRI asuhan Om Jay ini dengan sebutan Pegiat Literasi Nusantara (PLN). Namanya saja PLN pastilah bermanfaat untuk semua orang, begitu kata Bu Ewi, yang saya aminkan dalam hati.
Moderator kemudian memperkenalkan profil narasumber hebat kali yaitu Ibu Noralia Purwa Yunita, M.Pd., dengan panggilan sayangnya Bu Nora. Saya harus berhati-hati ketika menuliskan nama panggilan beliau, takutnya typo jadi ketambahan huruf k kan jadi nggak enak ya 😁. Pada pertemuan ke-4 ini Bu Nora akan memaparkan materi dengan tema Menulis Buku dari Karya Ilmiah. Masya Allah...membaca file profil narasumber membuat saya berdecak kagum, bagaimana tidak, di usia yang masih relatif muda, beliau sudah memiliki deretan panjang prestasi yang sudah diraih, banyaknya karya yang sudah dipublikasikan, dan jam terbang yang tinggi sebagai narasumber di berbagai kegiatan pelatihan.
Memasuki sesi pemaparan materi, narasumber kembali memperkenalkan diri. Bu Nora yang berasal dari Kudus namun menetap di Semarang merasa bahwa dirinya hanyalah seorang guru biasa namun memiliki semangat belajar yang luar biasa dan ingin tahu serta ingin punya pengalaman sebanyak-banyaknya, Sungguh sikap rendah hati yang patut dipiji dan diteladani karena sangat menginspirasi. Kalimat terakhir berasa seperti sedang berpantun😁.
Sebelum berbagi pengalaman beliau mempersilakan kami untuk 'membongkar' kembali karya ilmiah yang pernah dibuat. Waduh, karya ilmiah yang pernah saya buat hanya skripsi, 21 tahun yang lalu, jadul banget ya?😁. Sebagai bonusnya, kali ini beliau tidak hanya memaparkan bagaimana menulis buku dari Karya Tulis Ilmiah (KTI) saja tetapi juga tentang bagaimana menulis artikel ilmiah untuk jurnal nasional dari KTI. Kebetulan beliau juga diperbantukan menjadi tim editor untuk Jurnal Ilmu Gizi Universitas IVET Semarang, sehingga ingin berbagi sedikit tips agar artikel kita langsung diterima oleh pengelola jurnal nasional. Wah, menarik nih kata saya dalam hati.
Mengapa menulis buku dari KTI?
Menurut narasumber, ada sedikitnya 4 alasan mengapa kita menulis buku dari KTI yaitu:
1. Lebih bermakna dan bermanfaat
Jika karya itu masih berupa KTI, kebanyakan pasti hanya disimpan secara pribadi atau disimpan di perpustakaan. Dengan demikian maka pembacanya sangatlah terbatas. Jika KTI ini diubah menjadi buku, maka buku itu dapat dibaca siapapun, melalui penjualan buku kita. Jadi, sasaran pembacanya jauh lebih luas sehingga lebih bermakna dan bermanfaat.
2. Keutungan materi
Seandainya karya kita masih dalam bentuk KTI, maka tidak dapat diperjualbelikan. Sebaliknya, KTI dalam bentuk buku jika laku terjual dan penjualannya banyak, pastilah materi akan mengalir ke kantong kita.
3. Hasil penelitian akan tersebar luas
KTI yang sudah dikonversi menjadi buku akan mudah diakses oleh banyak pihak. Akibatnya, penelitian yang didapatkan pun akan diketahui oleh masyarakat luas.
4. Pengajuan Angka Kredit (PAK)
PAK pastinya sangat menggiurkan untuk para guru khususnya guru ASN karena memang tuntutan ASN haruslah memiliki progres untuk peningkatan profesionalitasnya. KTI menjadi buku dapat digunakan untuk pengajuan angka kredit bagi para guru ASN. Selain itu, poin buku lumayan tinggi pada ketentuan angka kredit sehingga ini sangat menguntungkan bagi guru.
Bagaimana cara mengubah KTI menjadi buku?
Berdasar kan pengalaman narasumber, berikut adalah cara-cara mengubah KTI menjadi buku, yaitu:
1. Mengubah judul KTI
Judul KTI yang terkesan kaku dan ilmiah kita ubah menjadi judul populer yang menarik dan eye catching. Judul karya ilmiah versi buku hanya berfokus pada objek penelitian saja, oleh karena itu materi, subjek, dan tempat penelitian dihilangkan. Contoh : Efektivitas SEM Berbasis Mind Map pada Mata Pelajaran Kimia untuk Meningkatkan Pemecahan Masalah Siswa Materi Pokok Reaksi Redoks. Judul ini merupakan judul skripsi yang terkesan kaku, kurang menarik, terlalu ilmiah, panjang, dan kurang eye catching. Dapat diubah menjadi Metode SEMMI dalam Pembelajaran Sains Abad 21. Judul menjadi lebih singkat, padat dan jelas namun tidak terkesan kaku.
2. Mengubah daftar isi
Biasanya untuk beberapa karya ilmiah, daftar isi berupa:
Bab 1 Pendahuluan berisi latar belakang masalah, tujuan, manfaat, batasan masalah
Bab 2 Landasan teori
Bab 3 Metode penelitian yang berisi rumus2 statistika
Bab 4 Hasil dan pembahasan
Bab 5 Penutup yang berisi kesimpulan dan saran.
Namun ketika diubah menjadi buku, daftar isi menjadi : (ikuti pedoman 2W+1H)
Bab 1 (Why=Mengapa?) menjelaskan masalah umum pembelajaran sains, pentingnya metode pembelajaran yang menarik untuk siswa, alasan metode SEMMI dalam pembelajaran.
Bab 2 (What=Apa?) menjelaskan apa itu metode pembelajaran, metode SEMMI, karakteristik metode, pembelajaran sains abad 21.
Bab 3,4,5, dan seterusnya (How=Bagaimana?) ) menjelaskan bagaimana tahap pembuatan, bagaimana hasil pembuatan, bagaimana penerapannya.
Penulis dapat juga mengembangkan materi dari bab 2 di KTI. Sebagai contoh bab 2 KTI yang merupakan landasan teori berisi :
2.1. Hasil belajar
2.2. Media pembelajaran
2.3. Modul
2.4. Metode pembelajaran
2.5. Pembelajaran SEMMI
dapat dikonversi menjadi:
Sub bab 2.2. Media pembelajaran menjadi bab 3 buku:
Bab 3 MEDIA PEMBELAJARAN
3.1. Pengertian media
3.2. Jenis media
3.3. Manfaat media
Sub bab 2.3. modul menjadi bab 4 buku
Bab 4 mengenal modul
4.1.pengertian modul
4.2. karakteristik modul
4.3.sistematika modul
4.4. kelebihan modul
dan seterusnya hingga sub bab dalam bab 2 selesai.
Dengan demikian hanya dari bab 2 KTI saja, kita sudah dapat menuliskan/mengubahnya menjadi beberapa bab dalam buku.
3. Menghilangkan bab I karya ilmiah ( rumusan masalah,tujuan penelitian, manfaat penelitian, manfaat
4. Hanya grafik penting yang ditampilkan,
Boleh menampilkan grafik tetapi jangan terlalu banyak. grafik yang penting saja. Grafik lain yang tidak ditampilkan, diubah dalam bentuk kalimat.
5. Gaya bahasa dan penyajian penulisan buku bebas.
Secara kebahasaan dan penyajian, karya ilmiah versi buku haruslah berbeda dengan versi laporan. Susunan dan gaya petulisan bebas terserah penulis, karena setiap penulis memiliki ide dan kreativitas masing-masing sesuai dengan pengalaman dan bahan bacaannya. Semakin literatnya penulis maka akan semakin bagus buku yang dia tulis. Hal ini dikarenakan membaca, berpikir dan menulis adalah satu rangkaian literasi yang tidak dapat dipisahkan. Selain itu, kita harus mengupayakan agar pembaca memahami isi buku kita secara lengkap, dan mengena apabila karya ilmiah kita diubah menjadi buku.
6. Mengaitkan dengan kondisi terkini agar buku lebih mengikuti jaman.
Sebagai contoh, judul di atas merupakan skripsi tahun 2011, namun ketika mengubahnya menjadi buku, penulis mengaitkannya dengan pembelajaran abad 21 yang lebih menekankan kepada 4C yaitu Critical Thinking (keterampilan berpikir kritis), Creativity (keterampilan berpikir kreatif), Collaboration (keterampilan bekerja sama atau berkolaborasi), dan Communication (keterampilan dalam berkomunikasi). Dengan demikian, buku yang dibuat dapat dijadikan salah satu alternatif solusi pembelajaran sekarang ini.
7. Menggunakan daftar pustaka dari situs resmi
Penulis boleh menggunakan blog namun situs blog resmi seperti kemendikbud.go.id , jurnal ilmiah, e book, atau karya ilmiah lainnya. Penulis sebaiknya menghindari penggunaan daftar pustaka berupa blog pribadi dengan domain blogspot, wordpress, dan lain sebagainya.
8. Memberikan ulasan mengenai kelebihan dan kelemahan penelitian
Ulasan mengenai kelebihan dan kelemahan penelitian yang dilakukan berguna untuk meyakinkan pembaca bahwa penulis benar-benar telah melakukan penelitian tersebut.
9. Penulisan karya ilmiah versi buku disesuaikan dengan aturan penerbit.
Karya ilmiah versi buku minimal 70 halaman format A5 dengan huruf, jenis huruf, dan margin disesuaikan dengan aturan penerbit.
Sesi 2 : Menulis artikel ilmiah untuk jurnal dari KTI
Memasuki sesi kedua, narasumber membagikan hal-hal terkait penulisan artikel ilmiah untuk jurnal dari KTI yang harus diperhatikan sebagai berikut:
1. Menulis artikel sesuai dengan template jurnal yang dituju.
Biasanya hal tersebut di atas tidak diperhatikan. Tiap jurnal pasti memiliki template yang berbeda. Jika artikel yang masuk tidak sesuai dengan template, otomatis akan langsung ditolak oleh pengelola sebagus apapun penelitiannya.
2. Judul singkat, padat, jelas, dan tetap ilmiah.
Penulis sebaiknya menghindari penggunaan singkatan pada judul dan kata kunci wajib disematkan di dalam judul.
3. Baris kepemilikan artinya peneliti atau penulis artikel tersebut.
Dalam hal ini yang benar-benar terlibat baik dalam hal perencanaan penelitian, pelaksanaan penelitian hingga pelaporan penelitian. Baris kepemilikan biasanya mencantumkan nama (tanpa gelar), instansi, jabatan akademik.
4. Penulisan abstrak
Abstrak biasanya berisi tujuan penelitian, metode penelitian, hasil dan simpulan. Dikarena jumlah kata dalam penulisan abstrak sangatlah terbatas (panjang abstrak tiap jurnal berbeda), maka latar belakang masalah dan tinjauan pustaka tidak perlu dimasukkan.
5. Penulisan kata kunci (keyword)
Pada abstrak, penulisan kata kunci sebaiknya 3 sampai 5 kata, dipisahkan ;, dan tanpa kata penghubung.
6. Penulisan metode ilmiah
Pada bagian metode penelitian, penulis sebaiknya menghindari penulisan rumus statistika yang berlebihan. Bagian ini cukup berisi subyek penelitian, desain penelitian (dalam bentuk bagan), teknik pengambilan data, analisis data (tanpa rumus statistika). Sumber rujukan dari metode yang digunakan juga wajib dituliskan.
7. Penggunaan tabel atau diagram
Penggunaan tabel atau diagram diperbanyak untuk menyajikan hasil penelitian. Pembahasan hasil penelitian dikaitkan dengan teori yang sudah dikemukakan oleh ahli sebelumnya.
8. Penulisan simpulan
Simpulan yang merupakan jawaban dari rumusan masalah yang diajukan, ditulis dalam bentuk paragraf (bukan numerical). Namun tata cara penulisan tetap mengacu pada template yang ada pada jurnal yang dituju.
Pada sesi tanya jawab terdapat 10 pertanyaan yang sebagian besar menanyakan hal-hal terkait teknis mengubah karya ilmiah menjadi buku atau artikel ilmiah untuk jurnal. Pada sesi ini dijelaskan bahwa menulis buku dari KTI orang lain wajib izin dan tetap mencantumkan nama pemilik KTI sebagai penulis buku. Opini penulis dapat dimasukkan pada kelebihan dan kelemahan penelitian, akan lebih baik jika diperkuat dengan teori yang dikemukakan oleh ahli dalam penelitian sejenis sehingga pembaca akan mengetahui sisi positif dan negatif dari pembelajaran yang ditawarkan. Sedangkan batasan umur/lama KTI yang telah ditulis jika akan dikonversi menjadi buku atau artikel jurnal biasanya adalah 7-8 tahun terakhir. Namun, jika terpaksa lebih dari itu, maka pada bagian pembahasan diusahakan untuk mengaitkan dengan kondisi sekarang sehingga isi buku jauh lebih kekinian dan terbarukan. Dua kalimat terakhir adalah jawaban atas pertanyaan saya sendiri 😁🙏.
Pertemuan malam itu diakhiri dengan closing statement dari narasumber Ibu Noralia dengan untaian kalimat motivasi: "Dapat menghasilkan karya di tengah kegiatan itu biasa namun dapat berkarya dengan kesibukan yang begitu banyaknya, itu baru ISTIMEWA. Dan janganlah khawatir karya kita tidak ada pembacanya karena buku ibarat manusia yang telah ada jodohnya masing-masing. Sebuah buku pasti akan menemukan jodoh pembacanya. Tugas kita adalah terus berkarya, berkarya dan berkarya."
Alhamdulillah....
Jian Paket komplit, hebat bunda
BalasHapusAlhamdulillah, terima kasih 🙏
HapusKeren Bunda
BalasHapusTerima kasih 🙏
HapusMantap bu Okta...
BalasHapusTerima kasih Bu Rusda, masih belajar 🙏
HapusMasya Allah resumex lengkap padat dan jelas
BalasHapusAlhamdulillah, terima kasih 🙏
HapusMasya Allah lengkap sekali resumenya
BalasHapusTerima kasih 🙏
Hapusluar biasa
BalasHapusMasyaallah luar biasa buu.. Resume nya tersaji dgn sempurna
BalasHapus