ANATOMI BUKU

 

Resume ke-16

Tema               : Anatomi Buku

Hari/Tanggal  : Rabu, 22 Juni 2022

Narasumber    : Theresia Sri Rahayu, S.Pd. SD.

Moderator       : Arofiah Afifi

Gelombang     : 25

 

Bismillah….

PBM PGRI asuhan Om Jay pada malam ini memasuki materi ke-16 yaitu Anatomi Buku yang dibawakan oleh narasumber ibu Theresia Sri Rahayu, S.Pd.SD.

Mendengar kata anatomi ingatan saya langsung melayang pada mata pelajaran biologi, he..

Anatomi tubuh artinya bagian-bagian tubuh, jadi kalau anatomi buku berarti ya bagian-bagian buku.

Pertemuan kali ini dimoderatori oleh ibu Arofiah Afifi yang biasa dipanggil atau lebih dikenal dengan nama ibu Ovi yang merupakan alumni BM Gelombang 24. Moderator memperkenalkan narasumber kali ini yaitu ibu Theresia Sri Rahayu, S.Pd.SD. yang biasa dipanggil dengan sebutan akrab cikgu Tere tanpa Liye, he…Beliau merupakan alumni BM Gelombang 4, satu angkatan dengan pak Brian. Untuk mengenal lebih jauh tentang ibu Tere bisa disimak pada tautan https://www.cikgutere.com/2021/01/tere-bukan-liye.html

Sebelum memulai menyampaikan materi pelatihan, narasumber menceritakan kilas balik perjalanan beliau menjadi seorang penulis. Ketika beliau berada di Bandung, tempat favoritnya adalah Toko Buku Gramedia. Setiap ada kesempatan beliau akan pergi ke sana. Dan impian beliau sejak kecil yaitu menjadi seorang penulis buku seakan semakin kuat ketika menatap buku-buku yang terpajang di rak.

Tahun 2017 beliau sudah mengenal blog sebagai media untuk menulis. Tapi ada rasa tidak puas jika hanya menulis di blog. Lalu, singkat cerita, beliau berteman dengan Om Jay di FB dan berkesempatan mengikuti kelas BM Gelombang 4. Pada tahun 2020 mimpi beliau pun terwujud, ketika beliau mengikuti tantangan menulis buku dari Prof. Eko Indrajit. Buku beliau bisa dipajang di rak buku Gramedia dan toko buku lainnya di berbagai wilayah di Indonesia. Wow…sungguh sangat menginspirasi saya.

Pelatihan kali ini agak berbeda dari sebelumnya, peserta diberikan modul pelatihan dalam format PDF, kemudian diberikan waktu untuk belajar mandiri.

Pengertian Anatomi Buku

Bambang Trim dalam bukunya Taktis Menyunting Buku (2009: 68) mengatakan bahwa seperti halnya bagian tubuh makhluk hidup, naskah buku juga memiliki anatomi yang membuatnya layak disebut naskah buku.

Jika buku diibaratkan sebuah burger, maka harus dipastikan bagian per bagiannya disusun sedemikian rupa sehingga komposisinya seimbang agar tampilannya menarik dan rasanya ciamik.

Anatomi Buku

Sebuah buku umumnya terdiri atas sampul, bagian awal (preliminaries), bagian isi (text matter), dan bagian akhir (postliminaries).

Sampul Buku

Sampul buku memiliki tiga bagian, yaitu sampul depan, punggung buku, dan sampul belakang.



 Sampul depan, merupakan bagian sampul yang terdiri atas: judul utama, subjudul (jika ada), nama penulis, pengarang (Jika lebih dari tiga orang ditulis nama penulis pertama diikuti dkk) editor, atau penerjemah, logo penerbit.

Punggung buku, merupakan bagian sampul terdiri atas: logo, judul, sub judul, penulis, pengarang, editor atau penerjemah. Teks di punggung buku diberikan jika punggung mencapai tebal minimal 7 mm atau mempunyai ketebalan 140 halaman (HVS 80 gr) dengan menggunakan ukuran huruf arial 7 pt.

Sampul belakang, merupakan bagian sampul yang terdiri atas: blurb, testimoni/endorsement, ISBN, nama dan alamat penerbit.

Bagian Awal (Preliminaries),

Bagian awal (preliminaries) merupakan sejumlah halaman berisi teks, yang dapat dibagi menjadi beberapa bagian, yaitu:

1.     Halaman prancis (judul utama saja) (hlm. i*)

Halaman ini hanya berisi judul buku tanpa disertai keterangan lainnya, seperti subjudul buku, nama penulis, dan logo serta nama penerbit. Ditulis dengan rata tengah

2.     Halaman undang-undang hak cipta (hlm. ii*)

Halaman ini emuat kutipan UndangUndang No. 19 Tahun 2012 tentang Hak Cipta

3.     Halaman judul utama (judul, subjudul, penulis, editor) (hlm. iii*)

Halaman buku yang memuat nama penulis, judul buku, subjudul buku (jika ada), jilid buku (jika ada), dan logo serta nama penerbit

4.     Halaman Katalog dalam terbitan (KDT) (hlm. iv*)

Halaman ini memuat unsur-unsur pemegang hak cipta kepemilikan buku yang meliputi identitas buku, mencakup judul, nama penulis, nama editor (jika ada), jumlah halaman, tahun terbit, penerbit, ISBN, klasifi kasi buku, sumber bahan sampul, dan pengelola terbitan

5.     Persembahan (jika ada) (hlm. v*)

Persembahan, ditulis dengan ringkas. Dapat berisi kutipan sajak/katakata mutiara/semboyan. Tidak lebih dari 5 baris.

6.     Daftar Isi (hlm. vii*)

Daftar Isi, untuk melihat dan mengetahui isi bab dan letaknya dalam buku. Sebaiknya dibuat otomatis

7.     Daftar Gambar (minimal 10 Gambar)

8.     Daftar Tabel (minimal 10 Tabel)

9.     Pengantar Penerbit (editorial note) (hlm. vii*) 

10.  Kata pengantar (hlm. ix)

Kata pengantar merupakan apresiasi karya yang ditulis oleh tokoh atau orang lua (bukan penulis buku) yang dianggap relevan, misalnya pejabat atau pakar/toko.

11.  Prakata (preface)

Prakata, berisi deskripsi dari penulis/pengarang/editor mengenai karyanya, mulai dari latar belakang menulis karya, kaidah penulisan, dan penghargaan/ucapan terima kasih.

Bahan Isi (Text Matter)

Bahan isi terletak di antara bahan awal dan bahan akhir. Bahan isi merupakan inti dari sebuah buku. terdiri atas:

1.     Pendahuluan, untuk mengantar pembaca agar dapat memahami isi buku.

2.     Bab dan Sub Bab, dikembangkan dengan panduan 5 W + 1 H

3.   Tabel dan Ilustrasi, gunakan ilustrasi yang relevan dan mendukung isi bab / sub bab. Carilah ilustrasi yang tidak mengandung hak cipta. Website penyedia ilustrasi gratis dan tidak mengandung hak cipta, di antaranya: pexels, freepik, pixabay, dll

4.   Sitiran/Kutipan, terdapat dua cara pengutipan pada teks, harus dipilih salah satu dan digunakan secara konsisten, yaitu catatan perut (pengacuan ber-kurung) dan penomoran (footnote dan endnote).

Contoh catatan perut: (Wibowo, 2007: 31)

Contoh footnote:



5.     Penutup, berisi intisari dan kesimpulan buku.

Bahan Akhir (Postliminaries)

Bahan akhir (postliminaries) meliputi unsur-unsur yang secara berurutan terdiri atas lampiran,

glosarium, catatan akhir/endnote, daftar pustaka, dan indeks.

Glosarium, memuat daftar kata penting yang terdapat dalam isi buku dan diikuti penjelasannya.

Contoh Glosarium:

 

Daftar Pustaka, berikut ini adalah contoh penulisan Daftar Pustaka:

· Buku: Badudu, J.S. 1993. Inilah Bahasa Indonesia yang Benar I. Jakarta : PT Gramedia.

· Buku Terbitan Berseri : Lukmana, Iwa. 2005. Sundanese Speech Levels. Seri Sundalana, 04 Islam         dalam Kesenian Sunda: 115-148. Bandung: Kiblat.

·  Buku yang terdiri dari 2 -3 penulis : Hers, Norman dan Garrison, Ervan G. 1998. Geological Methods for Archeology. Oxford: Oxford University Press.

·    Buku yang ditulis atas nama lembaga: UNESCO-IBE. 2000. Globalization and Living Together: The Challenges for Educational Content in Asia. New Delhi: UNESCO –Central Board of Secondary Education, India

·       Jurnal : Instansi. Sudarti. 2009. Masa Klasik Tarumanegara di Wilayah Pandeglang Provinsi Banten. Laporan Hasil Penelitian Arkeologi. Bandung: Balai Arkeologi Bandung

· Internet : Hunter, K. (1988). Heritage Education in the Social Studies. (http://www.ed.gov/databases/ERICDigest /Index/ED30036, diakses 9 Januari 2002)


Indeks

Buku ilmiah harus memiliki indeks.   

  • Indeks merupakan tanggung jawab penulis karena penulis yang lebih mengetahui tajuk indeks yang berkaitan dengan isi buku.

·    Subtajuk indeks yang menjadi indeks sebaiknya disajikan menurut urutan abjad dan tidak menurut urutan kata. Penunjuk tajuk indeks menggunakan nomor halaman.

·       Indeks hanya dapat disusun setelah naskah final layout dan koreksi (proof final).


Manfaat Mengetahui Anatomi Buku

Dengan mengetahui anatomi buku, maka sebagai seorang penulis kita dapat mengetahui bagian mana dari buku yang harus kita tulis dan bagaimana cara menulisnya.

Buku yang baik dan menarik adalah buku yang memberi kesan kepada setiap pembaca. Kesan

inilah yang juga harus dipahami oleh penulisnya. Jika burger ini enak, maka pasti orang lain akan tertarik membelinya lagi bahkan merekomendasikannya. Demikian juga nasib sebuah buku.

Kesimpulan

Menjadi seorang penulis buku merupakan sebuah proses tanpa henti. Dibutuhkan niat dan usaha serta doa terbaik untuk mewujudkannya. Mengenal dan memahami anatomi sebuah buku akan membawa seorang penulis menjadi lebih dekat dengan bahan bukunya.

Oleh karena itu, milikilah kemampuan untuk membedah bagian per bagian dari sebuah buku, niscaya kita akan menjadi seorang penulis buku yang handal.

Pertemuan ditutup dengan closing statement dari narasumber bahwa materi anatomi buku tidak akan ada artinya jika peserta pelatihan BM Gelombang25-26 tidak berani untuk memulai menghasilkan karya sebagai penulis. Oleh karena itu, milikilah mimpi yang besar itu dan beranilah dalam mewujudkannya. Butuh niat,doa, dan usaha. Tidak cukup hanya menguasai materi namun juga harus mampu mengaplikasikannya. Marilah bergandengan tangan, saling membantu dan menyemangati antara sesama kita para blogger. Terus semangat dan yakin pasti bisa.

Alhamdulillah….

Komentar

Postingan populer dari blog ini

JALAN PANJANG NAN BERLIKU MENUJU ASN PPPK GURU

IDE MENULIS BAGI GURU

RAHASIA MUDAH MENULIS DAN MENERBITKAN BUKU UNTUK BERPRESTASI