MENGELOLA MAJALAH SEKOLAH

 

Resume Ke-11

Hari/Tanggal  : Jumat, 10 Juni 2022

Tema               : Mengelola Majalah Sekolah

Narasumber    : Widya Setianingsih, S.Ag.

Moderator       : Mutmainah

Gelombang     : 25



Bismillah….

Tidak terasa malam ini sudah memasuki pertemuan ke-11 Pelatihan Belajar Menulis (PBM) PGRI Gelombang 25 dan 26. Pertemuan kali ini dimoderatori oleh Ibu Mutmainah alumni BM Gelombang 24, dengan tema Mengelola Majalah Sekolah yang dibawakan oleh narasumber Ibu Widya Setianingsih, S.Ag, alumni BM Gelombang 21.

Membaca CV narasumber, Bu Widya dengan segala prestasi di bidang kepenulisannya juga merupakan seorang pimpinan redaksi (pimred) majalah sekolah yang bertajuk KHARISMA, yang merupakan majalah sekolah di MI Khadijah Kota Malang. Wah…keren ya, sekolah setingkat SD memiliki majalah sekolah.

Tak akan mundur, sebelum resume meluncur. Pantang menyerah sebelum buku solo tercipta, begitulah kalimat motivasi dari Bu Widya untuk peserta agar lebih semangat mengikuti materi malam ini. Menurut pengalaman beliau, sungguh bergabung di komunitas penulis PBM PGRI asuhan OM Jay ini mampu melejitkan potensi kita untuk menjadi penulis yang produktif. Kuncinya adalah kemauan/keinginan yang kuat. Bagaimanapun juga satu ons tindakan lebih berarti dari pada satu ton pemikiran.

         Lalu, mengapa majalah sekolah? Berikut adalah beberapa manfaat majalah sekolah: 1) Sebagai sarana komunikasi sekolah dengan walimurid, dan siswa; 2) Media komunikatif sekolah yang berisi berita-berita sekolah, informasi, pengetahuan dan hiburan; 3) Wadah kreativitas guru dan siswa dalam berkarya (menulis, menggambar  dll); 4) Sarana publikasi sekolah di masyarakat; 5) Menjadi Kebanggaan sekolah dan menambah nilai plus sekolah terutama saat akreditasi.

Memasuki inti materi Mengelola Majalah Sekolah, kita perlu mengetahui tentang seluk beluk majalah. Menurut KBBI, majalah adalah terbitan berkala yang isinya meliputi berbagai liputan jurnalistik, pandangan tentang topik aktual yang patut diketahui pembaca. Berdasarkan waktu penerbitannya, majalah dibedakan atas: majalah bulanan, tengah bulanan, mingguan, dan sebagainya. Sedangkan menurut isinya, majalah dibedakan atas majalah berita, anak-anak, wanita, remaja, olahraga, sastra, ilmu pengetahuan tertentu, dan sebagainya;

Adapun Langkah-langkah untuk menerbitkan majalah sekolah, antara lain: 1) Menyatukan ide dan gagasan dengan cara mencari teman-teman yang memiliki jiwa literasi dan organisasi, kemudian membentuk susunan redaksi majalah.; 2) Mengajukan Proposal, yang meliputi latar belakang, tujuan, susunan redaksi, anggaran dana dsbnya; 3) Membuat rancangan majalah, yaitu mMenentukan nama majalah, isi berita, pendanaan dll; 4) Mencari rekanan pendukung seperti percetakan, sponsor dll

Selanjutnya naarsumber memperkenalkan Susunan Redaksi Majalah Sekolah, yang biasa dikenal dengan “dapurnya’ majalah yaitu: 1) Penasehat (Yayasan Sekolah/Komite Sekolah), bertugas memberikan segala pertimbangan terhadap segenap crew tentang majalah sekolah; 2) Penanggung Jawab (Kepala Sekolah), bertanggung jawab atas keseluruhan jalannya penerbitan pers, baik ke dalam maupun ke luar. Ia dapat melimpahkan pertanggungjawabannya kepada Pemimpin Redaksi sepanjang menyangkut isi penerbitan (redaksional); 3) Pimpinan Redaksi/Editor in Chief (Guru yang ditunjuk), bertanggung jawab terhadap mekanisme dan aktivitas kerja keredaksian sehari-hari. Ia harus mengawasi isi seluruh rubrik media massa yang dipimpinnya; 4) Editor, bertanggung jawab  swasunting tulisan, proofreading dan mengedit semua tulisan; 5) Reporter, yang merupakan “prajurit” di bagian redaksi, memiliki tugas pokok mencari berita lalu membuat atau menyusunnya;  6) Fotografer,   bertugas mengambil gambar peristiwa atau objek tertentu yang bernilai berita atau untuk melengkapi tulisan berita yang dibuat wartawan tulis; 7) Layout, tugasnya mendesain majalah, dan tata letaknya agar menjadi tampilan komunikatif dan menarik untuk disajikan; 8) Bendahara, bertugas mengatur jalannya sirkulasi keuangan majalah sekolah.

Lebih lanjut, narasumber menjelaskan tentang hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menerbitkan majalah, antara lain:

Langka pertama, membuat nama majalah. Nama majalah hendaknya dipilih yang unik, menarik dan mudah diingat. Bisa juga membuat nama majalah berupa singkatan nama sekolah, atau kata-kata yang menginspirasi. Contoh: KHARISMA singkatan dari Khadijah Is My Inspiration;

            Langkah kedua, menentukan artikel yang akan ditampilkan meliputi :1) Visi Misi Sekolah , dituliskan di halaman 2; 2) Salam Redaksi, berisi kata sapaan pimpinan redaksi pada pembaca, menyampaikan isi majalah secara singkat, tema majalah, kondisi teraktual saat itu; 3) Berita Sekolah, yaitu berita tentang kegiatan-kegiatan sekolah, misalnya peringatan PHBI-PHBN, kegiatan sekolah dll; 4) Profil Guru, dimuat secara bergiliran mulai dari kasek, wakasek, guru, staf kependidikan; 5) Profil Siswa Berprestasi, artikel yang menampilkan siswa paling berpretasi; 6) Karya Siswa, artikel yang menampilkan tulisan siswa, puisi, cerpen, foto hasil karya siswa berupa kerajinan, gambar dll; 7) Kegiatan Siswa, yaitu artikel tentang kegiatan outingclass ataupun inclass. Misalnya outbound, praktek di kelas, unjuk kerja, game dll;  8) Kuiz berhadiah, kuiz ini disesuaikan dengan jenjang kelas. Untuk SD TTS, tebak gambar, dll. Dan tentu saja berhadiah; 9) Prestasi Sekolah, artikel yang menampilkan prestasi terbaru dari guru, siswa, dan sekolah; 10) Info dan pengumuman, menamapilkan info ujian, libur dsb. Bisa juga ditambahkan artikel lain sesuai dengan kebutuhan dan kreativitas sekolah, seperti belajar bahasa (Bahasa Inggris dan Arab), cerita bergambar dll.

              Langkah ketiga, mengajukan ISSBN. Mengajukan ISSBN sangat penting dilakukan agar majalah kita memiliki hak paten.  Caranya kita dapat menghubungi penerbit untuk membantu kita mendapatkan ISSBN.

            Langkah keempat, menentukan bahasa yang dipakai dalam majalah. Sebelum menentukan bahasa yang akan kita pakai, kita harus mengetahui sasaran pasar kita yakni siswa-siswi kita dan walimurid. Oleh karena itu sebaiknya kita menggunakan Bahasa yang mudah dimengerti anak-anak, tidak terlalu formal/kaku, Bahasa keseharian dan pergaulan, Bahasa gaul yang sedang menjadi trend yang sopan dan Bahasa komunikatif sehingga seolah-olah kita sedang berbincang dengan pembaca.  

            Langkah kelima, mencari tema dari hal-hal yang sedang booming atau menjadi trend saat ini di lingkungan sekolah dan masyarakat. Misalnya : Tetap Berprestasi di Masa Pandemi; Semakin Berilmu Semakin Berakhlak; Lets go green; Raih Mimpi Setinggi Bintang; Hold Your Star.

            Langkah keenam, membuat cover dan layout yang menarik. Fungsi dari cover majalah adalah untuk melindungi isi majalah dan mencerminkan tema serta isi majalah. Oleh karena itu tampilan cover harus menarik pembaca. Hal yang perlu diperhatikan dalam layout dan tata letak majalah antara lain: layout  dibuat sesuai tema dan tingkatan usia pembaca (SD,SMP, SMA); praktis, simple, menarik dan memuat seluruh artikel dengan penataan padat tapi tidak sumpek; mencari guru yang berkompeten di bidang IT sebagai tenaga layout dengan menggunakan aplikasi Corel. Untuk cetak majalah tidak semuanya kita cetak warna, hal ini untuk menekan anggaran supaya tidak terlalu tinggi. Bisa 8 halaman saja yang di cetak warna, yang lainnya cukup hitam putih saja.

            Langkah ketujuh, Pembiayaan. Pembiayaan digunakan untuk biaya cetak majalah, membayar honor crew, pembelian hadiah kuiz dll. Sumber pembiayaan cetak majalah bisa berasal dari: 1) Murni dari siswa, yaitu siswa membeli majalah (dimasukkan di daftar ulang atau SPP); 2) BOSDA, dengan kode rekening biaya cetak/penggandaan dan membayar honorarium; 3) Sponsor, dengan menggandeng  walimurid yang ingin beriklan tentang usahanya dengan memasang iklan tersebut di majalah.

            Langkah kedelapan, percetakan. Percetakan merupakan faktor penting adanya majalah secara fisik, akan tetapi bila tidak memungkinkan majalah dicetak karena beberapa hal misalnya pendanaan, situasi tidak bisa tatap muka karena pandemi maka majalah bisa juga disampaikan dalam bentuk online. Misalnya dishare dalam bentuk PDF melalui WhatsApp, Web sekolah, IG, Facebook dll. Bisa juga melalui aplikasi flipbook atau photoshop.

            Langkah kesembilan, upgrade ilmu secara kontinue. Agar majalah selalu Uptodate maka harus ada jadwal untuk mengupgrade ilmu bagi para crew. Misalnya pelatihan menulis, pelatihan aplikasi Corel,Photoshop untuk layout dll dengan memberdayakan teman sejawat atau mendatangkan narasumber ahli.

            Langkah kesepuluh, memupuk kekompakan tim. Ibarat tubuh maka crew majalah adalah bagian tim yang memiliki tugas sama pentingnya. Oleh karena itu tim harus solid, untuk itu pupuk terus kekompakan tim. Saling mendukung dan mengisi kekurangan satu sama lain adalah kunci langgengnya sebuah tim.

            Sebelum memasuki sesi tanya jawab, narasumber memberikan tantangan menulis artikel apa saja tentang sekolah peserta di blog dalam waktu 20 menit. Artikel ditulis dengan menggunakan bahasa yang ringan, menarik, informatif dan komunikatif.serta dapat menyertakan foto pendukungnya. Tantangan dengan syarat dan ketentuan tersebut di atas berhadiah KHARISMA edisi 22 untuk 2 orang pemenang dari Gelombang 25 dan 2 orang pemenang dari Gelombang 26.

            Pada sesi tanya jawab terdapat 8 pertanyaan yang semuanya dijawab dengan tuntas oleh narasumber. Pertemuan ditutup dengan closing statement berupa ajakan untuk membuat majalah sekolah, agar sekolah kita semakin dikenal masyarakat luas, menjadi nilai kebanggaan sekolah dan menambah poin nilai saat akreditasi sekolah. Saat ini peserta mungkin membayangkannya terasa berat, mustahil, dan sulit. Tapi dengan mengawali satu langkah saja, insya Allah berproses. Dan tak terasa kita telah mencapai puncak piramida. Waktu, usaha dan doa yang akan menuntun jalan kita.

 Quote of the day :

“Barangsiapa tidak mau merasakan pahitnya belajar, ia akan merasakan hinanya kebodohan sepanjang hidupnya." - Imam Syafi'i

 

Alhamdulillah ….

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menjadikan Menulis Sebagai Passion

IDE MENULIS BAGI GURU

MENULIS BUKU DARI KARYA ILMIAH