TEKNIK PROMOSI BUKU
Resume
ke-28
Tema
: Teknik Promosi Buku
Hari/Tanggal : Rabu, 20 Juli 2022
Narasumber : Akbar Zainudin, M.M., M.J.W.
Moderator : Mutmainah
Gelombang : 25
Bismillah…
Membaca
profil Bapak Akbar Zainudin, narasumber pertemuan ke-28, yang menghabiskan masa
kecil di Wangon dan bersekolah di MI Muhamadiyah Wangon, membuat saya iseng
menanyakan ke suami, apakah mengenal seseorang bernama Akbar Zainudin. Kaget
waktu suami bilang kenal bahkan masih ada hubungan famili dan menyebutkan buku Man
Jadda Wajada karya beliau.
Masyaa Allah…dunia ini memang sempit, begitu kata saya ketika suami menjelaskan hubungannya dengan Pak Akbar. Tidak berapa lama suami mengirim pesan singkat WA ke Pak Akbar. Dan wow…komentar beliau pun sama, dunia memang sempit.
Pak Akbar Zainudin adalah penulis buku Man Jadda Wajada. Buku ini adalah buku solo beliau yang pertama. Buku ini telah masuk cetakan ke-13, beredar 55.000 eksemplar.
Beliau
membrandingkan diri sebagai motivator dan penulis buku-buku motivasi. Karena
itu, yang beliau tulis hampir semuanya buku-buku tentang motivasi. Ada motivasi
belajar, motivasi hidup, motivasi kerja, motivasi bisnis, motivasi menulis, dan
juga motivasi agama.
Buku beliau tentang menulis adalah UKTUB; Panduan Menulis Buku dalam 180 hari. Buku panduan menulis dari A sampai Z. di mana di dalamnya terdapat 150-an alamat penerbit.
anggota IKAPI, yang bisa dikirimi naskah buku. Buku ini menjadi materi pembelajaran diklat menulis yang beliau adakan selama pandemi ini. Sebagai trainer, beliau biasanya berkeliling ke berbagai tempat di Indonesia untuk menyebarkan semangat Man Jadda Wajada. Dan selama pandemi, beliau melakukannya secara online.
Buku
terlaris kedua beliau adalah Ketika Sukses Berawal dari Pesantren. Ini
adalah buku motivasi khusus untuk santri dan santriwati. Menjadi laris karena
memang beliau menyebarluaskan bersama pelatihan motivasi untuk para santri dan
santriwati di seluruh Indonesia.
Jika
di pesantren, materi pelatihan beliau umumnya ada dua; seminar motivasi dan
pelatihan menulis buku. Seminar motivasi untuk seluruh santri agar betah di
pesantren, mempunyai impian besar, lebih menghormati guru dan orang tua. Untuk
pelatihan menulis, biasanya beliau membuat teorinya tidak terlalu banyak, kemudian
praktik menulis. Hasil tulisan para santri diketik di komputer, lalu kita dijadikan
sebagai buku antologi.
Promosi adalah cara kita memberikan informasi tentang produk kepada konsumen agar mereka tertarik dan mau membeli produk kita. Promosi buku adalah cara kita mengenalkan buku yang kita miliki kepada audiens kita agar mereka tertarik dan mau membeli.
Promosi buku itu penting karena sebagus apapun buku kita kalau konsumen atau audiens tidak mengetahui produk kita, maka mereka tidak akan tertarik, apalagi mau membeli buku kita.
Beberapa
tujuan dari promosi buku adalah:
1. Membuat
audiens mengenal (tahu) buku kita.
2. Membangkitkan
kebutuhan konsumen untuk membeli buku kita. Bagaimana caranya yang tadinya mereka tidak butuh,
tetapi setelah kita promosikan menjadi butuh.
3. Meyakinkan
konsumen untuk membeli buku.
4. Mengharapkan
konsumen agar mau merekomendasikan buku kita kepada orang lain.
Program promosi bisa dilakukan oleh
penerbit maupun penulis. Beberapa program promosi yang bisa dilakukan.
1. 1. Launching Buku
Launching
buku adalah program untuk meluncurkan buku baru. Bisa di aula, masjid, lembaga
pendidikan, hotel, di mana saja. Penyelenggara bedah buku bisa penerbit maupun
penulis. pembiayaaan juga bisa penerbit ataupun penulis.
Sekarang
ini program launching buku semakin mudah. Dengan adanya media sosial, kita bisa
melakukan program launching buku ini bahkan dari rumah. Bisa melalui FB, IG,
ataupun Youtube.
Program
launching buku dilakukan live di FB, IG, atau Youtube. Dengan mengundang
kawan-kawan kita dan mengajak mereka berpartisipasi. Jika perlu launching buku diadakana
setiap bulan. Bulan ini launching pertama, bulan depan launching kedua, ketiga,
dan seterusnya. Kalau setiap bulan kita launching buku kita, setahun bisa 12
kali launching buku
2. 2. Bedah Buku
Bedah
buku adalah acara diskusi untuk membedah isi buku kita. Bedah buku ini bisa
secara online maupun offline. Offline artinya kita menyelenggarakan bisa
bekerja sama dengan berbagai lembaga. Lembaga pendidikan, perpustakaan, majelis
taklim, masjid, dan sebagainya.
Di
semua tempat dan situasi yang memungkinkan, kita tawarkan bedah buku. Berapapun
yang hadir, kita selenggarakan terus menerus. Apalagi sekarang ini eranya
digital. Bukan berapa orang yang hadir yang penting, tetapi direkam lalu
diupload di medsos acara kita. InsyaAllah akan semakin membuat orang mengenal
kita.
Sekali
lagi, yang lebih mudah sekarang ini adalah bedah buku secara online. Kita
undang orang-orang untuk ikut acara bedah buku bersama kita. Bisa di FB, IG, WA
Grup, Zoom, dan sebagainya.
3. 3. Seminar atau Pelatihan
Lakukan
seminar ataupun workshop sesuai dengan tema buku kita. Seminar atau workshop
ini, pertama-tama bolehlah dilakukan gratis. Karena target kita adalah
mengenalkan buku kepada para peserta. Lakukan secara kontinyu, misalnya sebulan
sekali. Jika bisa offline, dapat dilaksanakan di sekolah. Kalau tidak bisa
offline, lakukan secara online melalui WA, Zoom, FB, IG, dan sebagainya.
4. 4. Membangun Komunitas
Komunitas
yang kita bangun adalah komunitas yang kita sesuaikan dengan tema buku kita. Buku
tentang guru, maka bangun komunitas guru. Buku tentang menulis, maka bangun
komunitas menulis. Komunitas membuat kita lebih dekat dengan pembaca sehingga
memudahkan kita untuk menawarkan mereka dalam membeli buku.
5. 5. Membangun Jaringan Reseller
Reseller adalah orang-orang yang mau menjualkan buku kita dan mendapatkan buku dari hasil yang terjual. Kita berikan 20-30 persen komisi dari harga jual. Misalnya harga jual buku kita Rp 100.000, kita kasih 20-30%, kita berikan materi-materi yang terkait buku kita, sehingga lebih mudah bagi mereka untuk menjual. Dewa Eka Prayoga, berhasil menjual 10.000 buku hanya dalam waktu 2 minggu melalui reseller ini.
6. 6.. Menjual di Marketplace
Buka
toko di marketplace (Lazada, Shopee, Bukalapak, Tokopedia, dan sebagainya).
Membuka toko di marketplace akan meluaskan promosi dan distribusi kita. Yang penting keberadaan kita dan buku kita
ada. Itulah pentingnya ada di marketplace. Jadi kalau ada orang mencari judul
buku kita, bisa ditemukan.
7. 7 . Memanfaatkan Media Sosial (Medsos)
Manfaatkan
Medsos untuk promosi buku. Manfaatkan sebaik-baiknya followers dan subscriber
dengan memberikan informasi tentang buku. Setiap hari, kita buat status terkait
tema buku yang kita tulis, sehingga orang semakin paham dengan buku yang kita
tulis.
Dan
jangan setiap hari isinya jualan. Lebih banyak sharing, baru selling. Lebih
banyak memberikan pengetahuan kepada para pembaca sehingga mereka merasa ada
manfaat menjadi followers kita.
Sharing apa saja,
kalau perlu sesuai dengan kebutuhan mereka. Sehingga setiap hari, semakin lama
akan semakin ada ikatan dengan pembaca. Kalau sudah begitu, akan memudahkan
kita dalam proses memengaruhi pikiran orang dalam membeli buku.
Pada sesi tanya jawab terdapat 12 pertanyaan terkait strategi promosi buku yang semuanya dijawab dengan memuaskan oleh Pak Akbar selaku narasumber. Salah satu diantaranya adalah bahwa untuk saat ini dari ketujuh teknik promosi buku yang disebutkan di atas yang paling efektif adalah promosi di medsos karena paling murah sekarang ini dan paling menjangkau banyak audiesn.(jaringan luas).
Meskipun
begitu, promosi buku di media online tetap memiliki kekurangan, antara lain pembacanya
terbatas hanya yang mempunyai gawai, masih banyak orang yang suka membaca buku cetak (kertas),
model pendapatannya masih dari iklan. Penjualan buku online masih sedikit.
Sebagai catatan penutup. Sekarang ini
sebagai seorang penulis, kita kalau bisa memiliki beberapa keterampilan yang
akan membantu proses penjualan buku.
Sebagai catatan penutup. Pak Akbar menekankan keterampilan yang sebaiknya dikuasai oleh seorang penulis, yang akan membantu proses penjualan buku. yaitu:
Pertama, keterampilan berbicara yang baik di depan umum (public speaking). Hal tersebut penting agar pada saat kita ada acara ataupun rekaman di Medsos dan YouTube, menjadi menarik bagi calon pembaca.
Kedua, kemampuan copywriting (membuat kata menarik untuk promosi dan penjualan). Ini salah satu keterampilan paling penting untuk menjual pada Abad 21.
Ketiga,
pemanfaatan teknologi informasi. Bagaimana memanfaatkan media sosial seperti
YouTube, WA, IG, Facebook, Zoom, Webex, Google Meet, dan sebagainya. Karena
eranya sekarang seperti itu. Kalau kita bisa memanfaatkan dengan baik, hidup
akan lebih mudah.
Hal terpenting jika kita ingin menjadi
penulis itu bukan seberapa banyak ikut pelatihan menulis, melainkan disiplin
latihan menulis setiap hari. Jadwalkan menulis 30-60 menit setiap hari. Nanti
lama-lama tulisan kita akan menjadi baik dan enak dibaca. Kalau tulisan kita
sudah baik, akan lebih mudah meyakinkan orang untuk membeli.
Alhamdulillah…..
Alhamdulillah, senang sekali berkenalan dengan Ibu Oktavia. Salam buat suami. Semoga selalu sukses, sehat dan bahagia.
BalasHapusSenang membaca tulisannya. Bukan sekadar resume, tetapi ada perasaan dan opini pribadi yang ditumpahkan.
Mudah-mudahan bisa ketemu lagi di Palangkaraya.