PEMASARAN BUKU
Resume ke-19
Tema : Pemasaran Buku
Hari/Tanggal : Rabu, 29 Juni 2022
Narasumber
: Agust Subardana
Moderator : Sigid Purwo Nugroho
Gelombang : 25
Bismillah….
Pertemuan
ke-19 pada malam ini mengambil tema Pemasaran Buku yang dibawakan oleh narasumber
Bapak Agus Subardana. Melalui CV yang dibagikan oleh moderator kali ini yaitu Bapak
Sigid Purwo Nugroho, peserta mengetahui profil singkat narasumber.
Pak
Agust. Subardana telah bergabung dengan Penerbit ANDI Offset Yogyakarta selama
hampir 18 tahun menangani bidang pesmasaran dan saat ini beliau menjabat
sebagai Direktur Marketingnya.
Strategi
pemasaran penjualan buku sangat dipengaruhi oleh banyak aspek dan unik. Hal ini
disebabkan karena jenis-jenis buku yang diterbitkan. Jenis-jenis buku yang diterbitkan
dikelompokkan menjadi kategori buku. Penerbit ANDI Offset menerbitkan cukup
banyak kategori produk buku yaitu ada 32 kategori (Buku Anak, Buku Bisnis, Buku
Pertanian, Buku Fiksi-Novel, Buku Pengembangan Diri, Buku Teks, dll).
Berdasarkan kategori buku tersebut dilakukan pemetaan segmentasi kategori buku yang diterbitkan. Pada umumnya kegiatan pemasaran buku berkaitan dengan koordinasi beberapa kegiatan bisnis, sehingga strategi pemasaran pada umumnya dipengaruhi oleh faktor yang meliputi:
1. Faktor
mikro yaitu perantara, pemasok, pesaing dan masyarakat.
2. Faktor
makro yaitu demografi-ekonomi, politik-hukum, teknologi-fisik dan
sosial-budaya.
Strategi pemasaran buku yang dilakukan oleh Penerbit ANDI Offset yaitu:
A. A. Strategi Pemasaran Buku Serangan Udara (Online).
1. Pentingnya
Transformasi Digital
Dampak
dari pandemi COVID-19 telah mengubah dunia menuju era Low Touch Economy. Era
ini ditandai dengan interaksi antar individu yang minim sentuhan fisik atau
low-touch, keharusan mengecek kesehatan dan keselamatan, perilaku yang baru
hingga pergeseran di sektor-sektor industri., terutama sektor industri perbukuan.
Perubahan ini tentu akan berdampak kepada banyak hal, mulai dari tempat
bekerja, cara belajar-mengajar, kehidupan keluarga hingga aktivitas sosial.
Strateginya utama yang digunakan adalah Digital Marketing dalam
melakukan transformasi mendasar pada bisnis penerbitan buku.
Penerbit
ANDI Offset memiliki tim khusus yang menangani pemasaran online melalui kerja
sama dengan marketplace seperti Shopee, Bukalapak, Tokopedia, Blibli, dll. Selain
itu juga membangun jaringan reseller. Untuk penjualan buku melalui Online ini kita
harus terus proaktif untuk terus melakukan promosi supaya kita dapat:
- Menyebarkan informasi produk secara masif
kepada target pasar potensial.
- Mendapatkan konsumen baru dan
mempertahankan konsumen yang sudah ada sehingga kesetiaan konsumen terjaga.
-
Menjaga kestabilan penjualan saat kondisi
pasar sedang lesu.
-
Menaikan penjualan dan profit.
-
Membandingkan keunggulan produk dengan
pesaing.
-
Membentuk citra produk dibenak konsumen
sesuai dengan yang diinginkan.
- Mengubah tingkah laku (yang kurang minat membeli,
menjadikan tertarik membeli), persepsi dan pendapat konsumen.
2. Pemasaran
Buku Melalui Komunitas
Promosi dan penjualan buku dapat dilakukan dengan menggunakan jaringan komunitas kita. Penjualan buku melalui komunitas akan lebih efektif dan efisien sehingga tingkat keberhasilannya lebih tinggi. Kunci keberhasilan menjual buku melalui komunitas adalah kita harus proaktif berkomunikasi dan berinteraksi dengan komunitas serta dapat menjaga integritas pribadi kita.
Penerbit ANDI Offset konsisten mengadakan aktivitas pemarasan melalui komunitas dengan mengadakan webinar melalui Zoom, Live Youtube, TV. ANDI, dengan tema-tema yang menarik.
A. B. Strategi Pemasaran Buku Serangan Darat (Offline).
Untuk
menguasai seluruh wilayah nusantara ini dalam penetrasi pasar buku, kita harus
melakukan pemetaan wilayah dengan membuka cabang di tiap kota besar yang
potensi pasarnya sangat baik. Penerbit ANDI Offset telah mempunyai 90 cabang di
kota dari Aceh sampai dengan Papua, dengan menempatkan tenaga pemasaran di tiap
kantor cabang tersebut.
Strategi
pemasaran buku serangan darat ini dikelompokkan berdasarkan target pasar yang dituju,
antara lain:
1.Toko
Buku
Penerbit
buku yang mampu memproduksi sendiri dan mempunyai mesin percetakan sendiri,
sebagian besar sebagai pemasok toko buku di Indonesia. Untuk bisa masuk dan
sebagai pemasok rutin di toko buku maka kita perlu memetakan jenis toko buku. Pemetaan
toko buku dilakukan karena masing-masing toko buku memiliki sistem administrasi
(pemanfaatan teknologi dan tersentralisasi, pemanfaatan teknologi tidak
tersentralisasi, manual) dan tempat yang berbeda-beda. Toko buku ini kita
petakan menjadi tiga jenis yaitu: 1) Toko buku modern, yaitu toko buku dengan sistem
administrasi yang memanfaatkan perkembangan teknologi dan tersentralisasi
sehingga data yang diperoleh up to date, contoh Gramedia Book Store, Gunung
Agung Book Store, dan Toga Mas Book Store; 2) Toko buku semi modern, yaitu toko
buku dengan system administrasi yang sudah memanfaatkan teknologi namun belum
tersentralisasi; dan 3) Toko buku tradisional, yaitu toko buku dengan system administrasi
manual dan masih terjadi tawar menawar saat transaksi.
Untuk itu toko
buku dijadikan sebagai jalur distribusi oleh para penerbit buku dengan sistem
titip jual/konsinyasi, kecuali toko buku tradisional diberlakukan kredit dan
jual putus.
Strategi promosi
di toko buku modern dapat dilakukan dengan berbagai macam cara, antara lain:
- Menguasai display buku, supaya tampilan buku
dapat terlihat dan menonjol.
-
Mengadakan promosi di internal toko dengan memasang produk di neon box, X banner
-
Mengadakan bedah buku, talkshow dan potongan harga pada buku tertentu atau
periode tertentu.
-
Mengadakan even tematik sesuai moment bulan berjalan (program Ramadhan, Program
TAB, Program TAM, dll).
Kuncinya adalah kita
harus proaktif berkomunikasi dengan pihak internal toko buku modern tersebut
yaitu melalui kepala toko dan supervisor.
Diskon tematik
![]() |
Menguasai display |
2. Direct Selling (Penjualan Langsung)
Pemasaran
buku melalui direct selling ini dipetakan berdasarkan kategori buku yang
diterbitkan. Penjualan melalui direct selling ini dibagi menjadi
beberapa target pasar yaitu :
-
Buku pendidikan (Buku mata pelajaran utama dan buku pendamping untuk jenjang
TK, SD, SMP, SMA, SMK).
-
Buku teks perguruan tinggi untuk semua mata kuliah.
-
Buku referensi untuk jenjang TK, SD, SMP, SMA-SMK, perguruan tinggi dan umum.
Dengan pemetaan kategori tersebut maka Penerbit ANDI Offset sebagai pelaku industri penerbitan buku telah melakukan terobosan pemasaran dengan menempatkan tenaga penjual (sales) di setiap wilayah kota dan kabupaten. Penerbit ANDI Offset mempunyai 96 cabang direct selling di Indonesia dari Aceh sampai dengan Papua.
Penerbit ANDI
Offset sebagai tenaga pemasarann buku sangat bangga berperan menjadi ujung
tombak dalam menyebarluaskan karya-karya tulisan ilmu pengetahuan yang sangat
berdampak ikut serta dalam menceraskan
kehidupan bangsa Indonesia baik melalui jalur formal maupun nonformal.
Pada
sesi tanya jawab terdapat 4 pertanyaan seputar pemasaran buku yang kesemuanya
dijawab dengan tuntas oleh narasumber. Di akhir pertemuan narasumber memberikan
closing statement bahwa menulis adalah perjuangan, di mana penulis merupakan
pahlawan yang akan dikenang selama-lamanya, lembaran karya adalah medan
pertempuran, dan pena adalah senjatanya. Untuk itu marilah terus berkarya melalui
tulisan yang dapat memberikan kebaikan kepada masyarakat.
Moderator menutup pertemuan pada mala mini dengan untaian kalimat motivasi
“Jangan
takut melangkah, karena jarak 1000 mil dimulai dari satu langkah. Bermimpi,
percaya dan buat itu terjadi, kita dapat melakukan apapun asalkan kita percaya.
Jangan sembunyikan potensimu karena dengan potensi itulah engkau dihargai”.
Alhamdulillah….
Mantap bu Okta, lengkap resumenya... 👍👍👍
BalasHapus