MENJADI PENULIS BUKU MAYOR
Resume ke-21
Tema :
Menjadi Penulis Buku Mayor
Hari/Tanggal : Senin,
4 Juli 2022
Narasumber :
Joko Irawan Mumpuni
Moderator :
Muliadi
Gelombang : 25
Bismillah….
Menerbitkan
buku solo di penerbit mayor bukan hanya menantang, tetapi juga bisa
menghasilkan pundi-pundi rupiah, dan yang pasti akan sangat membanggakan bagi
penulisnya.
Oleh
karena itu, pada pertemuan ke-21 PBM PGRI asuhan Om Jay yang dimoderatori oleh
Bapak Muliadi ini, narasumber yaitu Bapak Joko Irawan Mumpuni membawakan materi
Menjadi Penulis Buku Mayor.
Penerbit
adalah industri kreatif yang di dalamnya terdapat kolabarasi insan-insan kreatif
yaitu penulis, editor, layouter, illustrator, dan desainer grafis. Saat ini dan
mendatang akan bertambah insan-insan kreatif bidang lain yang akan bergabung
seiring dengan perkembangan dunia penerbitan yang kini sudah mengarah pada
Publisher 5,0. yang memanfaatkan teknologi IT untuk menerbitkan karya-karya kreatif.
Dua
kategori besar jenis buku adalah buku teks (buku sekolah-kampus) dan buku nonteks
(buku-buku populer). Buku sekolah disebut buku pelajaran sedangkan kampus
disebut buku perti (perguruan tinggi). Buku nonteks dibagi dua lagi menjadi
buku fiski dan nonfiksi. Buku perti dibagi dua lagi menjadi buku eksak dan noneksak.Sehingga
grafisnya akan tergambar seperti ini:
Berdasarkan
penulisnya atau cara terbitnya sebuah buku, buku-buku yang telah diterbitkan
antara lain satu judul buku ditulis oleh satu penulis, satu judul buku ditulis
oleh lebih dari satu penulis, satu judul buku ditulis oleh konsorsium penulis, buku
diterbitkan bekerja sama dengan banyak lembaga, dan buku diterbitkan bekerja sama
dengan kampus.
Industri
penerbitan bila digambarkan secara lengkap maka ekosistemnya seperti berikut:
Namun
bila disederhanakan akan menjadi seperti berikut:
Tingkat
literasi bangsa Indonesia sampai saat ini masih lebih rendah dibandingkan
dengan negara lain sekawasan. Hal tersebut sangat berpengaruh terhadap
pertumbuhan industri penerbitan. Berikut ini adalah factor-faktor penghambat
pertumbuhan industri penerbitan, antara lain: 1) Minat baca (budaya baca,
kurangnya bahan bacaan, dan kualitas bacaan); 2) Minat tulis (budaya tulis,
tidak tahu prosedur menulis dan penerbitan, dan anggapan yang salah tentang
dunia penulisan dan penerbitan); dan 3) Apresiasi hak cipta (pembajakan,
duplikasi nonlegal, dan perangkat hukum).
Selanjutnya
adalah bagaimana proses penerbitan mulai dari memasukan/mengirimkan naskah buku
ke penerbit hingga buku itu terbit dan beredar. Berikut adalah gambarannya:
Sebagai
penulis yang ingin menerbitkan bukunya, kita harus dapat membedakan mana
penerbit yang baik dan penerbit yang perlu diwaspadai. Hal-hal yang perlu
diperhatikan dalam memilih penerbit antara lain memiliki visi dan misi yang jelas,
memiliki bussines core lini produk tertentu, pengalaman penerbit, jaringan
penerbit, memiliki percetakan sendiri, keberanian mencetak jumlah eksemplar,
dan kejujuran dalam pembayaran royalti.
Sedangkan
ciri-ciri penerbit yang perlu diwaspadai antara lain hanya bertindak sebagai
broker naskah, alamat penerbit tidak jelas, tidak ada dokumen perjanjian penerbitan
yang baik, tidak memiliki jaringan pemasaran dan distribusi sendiri, tidak
memiliki percetakan sendiri, prosentase royalti tidak wajar, dan laporan
keuangan tidak jelas.
Hal-hal
yang didapatkan ketika penulis sudah berhasil menerbitkan buku secara
profesional dan diterbitkan oleh penerbit yang bereputasi, antara lain:
1. 1. Peningkatan
finansial (royalti, diskon pembelian langsung, dan seminar/mengajar).
2. Peningkatan
karir (adanya kebutuhan peningkatan status jabatan dan peluang karir di
institusi atau perusahaan).
3. Kebutuhan
batin (buku sebagai karya monumental yang akan dikenang sepanjang masa).
4. Reputasi
(buku sebagai karya yang terpunlikasi akan meningkatkan reputasi penulisnya).
Adapun
kriteria agar naskah buku dapat diterima oleh penerbit untuk dapat diterbitkan
adalah sebagai berikut:
Salah
satu data yang dipakai untuk menilai kepopuleran/trend suatu topik adalah dari Google
Trend. Hampir semua tema yang ada mata kuliahnya atau ada mata pelajarannya
pasti laku di pasaran. Dalam hal reputasi penulis, penerbit memakai data salah
satunya dari Google Scholer/Cendekia. Penerbit ANDI memiliki syarat minimal
jumlah sitasi 2000 agar naskah bisa diterima.
Penerbit
akan sangat berhati-hati jika ada buku-buku yang bertema memiliki pasar sempit
dan life cycle pendek. Sebaliknya penerbit akan senang dengan tema buku
yang memiliki life cycle panjang dan market lebar. Berikut ini adalah
cara menentukan jumlah cetak atau oplah.
Penerbit
dapat menetapkan lebih dari satu cara pengutipan dan penulisan daftar pustaka sesuai
dengan lingkup bidang penerbitannya, misalnya standar American Language
Association (ALA), Michigan Language Association (MLA), Chicago Manual Style
(CMS), American Psychology Association (APA), Vancouver Style, dan Harvard
Style. Gaya pengutipan dan penulisan daftar pustaka harus diterapkan secara konsisten
untuk setiap terbitan.
Berdasarkan
sifatnya, penulis dapat dikategorikan menjadi:
1. 1. Penulis
berpikir idealis, memiliki ciri-ciri: menulis tidak terlalu memperhatikan
kebutuhan pasar, tidak terlalu suka dengan campur tangan pihak lain, tidak terlalu
mementingkan imbalan finansial, dan lebih mementingkan kesempurnaan sebuah karya
daripada produktivitasnya.
2. Penulis
berpikir industrialis, memiliki ciri-ciri: menulis dengan sangat memperhatikan
kebutuhan pasar, terbuka dan lapang dada terhadap segala intervensi pihak lain,
imbalan finansial merupakan tujuan utama, dan terkadang kesempurnaan karya
tidak lebih penting daipada produktivitas.
3. Penulis
berpikir idealis-industrialis, memiliki ciri-ciri: tetap memperhatikan
kebutuhan pasarn namun berani mengambil sikap yang berbeda dengan kebanyakan penulis
lain; meskipun terbuka terhadap masukan orang lain, namun tetap memiliki
pendirian yang kokoh; imbalan finansial memang penting, namun tetap
memperhatikan kualitas; dan memilili keseimbangan antara kesempurnaan karya dan
produktivitas.
Penerbit
akan memakai penulis dengan kategori ketiga dan akan menerima naskah buku yang
memiliki pangsa pasar yang luas.
Sekarang kita telah berada di era Publisher 4.0 dan kita akan segera memasuki era Publisher 5.0. Perkembangan itu sangat dipengaruhi oleh teknologi yang berkembang.
Paparan
diakhiri dengan kalimat motivasi sebagai berikut:
“Orang
boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tak menulis, ia akan hilang di
dalam masyarakat dan dari sejarah (Rumah Kaca, h. 352)” -Pramoedya Ananta Toer-
“Bila kau bukan anak raja, juga bukan anak ulama besar, maka menulislah” -Al Ghazali-
Pada sesi tanya jawab terdapat lima pertanyaan yang kesemuanya dijawab dengan tuntas oleh narasumber. Pertemuan pada malam ini ditutup dengan closing statement dari narasumber: “Terus menulis dan menulis terus. Jangan pikirkan akan ditolak penerbit. Suatu saat nanti tulisan kita akan bermanfaat bagi sesama dan kita sendiri. Minimal akan menjadi dokumen pemikiran kita”.
Alhamdulillah
….
Pe
Kereen, resumenya too matketop
BalasHapusMasya Allah, lengkap resumenya bu Okta...
BalasHapusSelalu semangat..
Selalu lengkap yah buu...
BalasHapusOh oh...resumenya mantap....
BalasHapus